Rabu, 29 Agustus 2012

SUBSTANSI GENETIKA



http://desybio.files.wordpress.com/2010/03/bagian-bagian-kromosom.jpg?w=300&h=225
(sumber : situsbiologiindonesia.blogspot.com)
Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer.
1. Kromatid
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema. Kromonema merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah untuk tahap awal pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan dua istilah untuk struktur yang sama.
2. Kromomer
Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat)
3. Sentromer
Sentromer adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan kromosom. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian kromosom yang yang merupakan tempat perlekatan benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom.


4. Lekukan kedua
Pada beberapa kromosom terdapat lekukan kedua yang berada di sepanjang lengan dan berhubungan nucleolus. Oleh karena itu disebut dengan NOR (Nucleolar Organizing Regions).
5. Satelit
Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid. Satelit terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di daerah tersebut. Tidak semua kromosom memiliki satelit.
6. Telomer
Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom. Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak terurai. Karena pentingnya telomer, sel yang telomer kromosomnya mengalami kerusakan umumnya segera mati.
http://desybio.files.wordpress.com/2010/03/struktur-padat-kromosom.jpg?w=300&h=264
Gb. Struktur kromosom
http://desybio.files.wordpress.com/2010/04/kromomer-dan-kromonema-suatu-kromosom.jpg?w=300&h=225
Gb. Kromomer dan Kromonema suatu kromosom
(sumber : situsbiologiindonesia.blogspot.com)
Letak sentromer pada kromosom membedakan jenis kromosom. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dibedakan menjadi:
  1. Telosentrik : sentromer terletak di ujung kromosom sehingga kromosom hanya memiliki sebuah lengan dan berbentuk seperti huruf I. Kromosom manusia tidak ada yang berbentuk telosentrik.
  2. Akrosentrik : sentromer terletak di dekat ujung kromosom. Satu lengan kromosom sangat panjang, sedangkan lengan lainnya sangat pendek.
  3. Submetasentrik : sentromer terletak di submedian (ke arah salah satu ujung kromosom) dan membagi lengan kromosom menjadi dua lengan yang tidak sama panjang. Satu lengan panjang dan satu lengan pendek, seperti huruf L.
  4. Metasentrik : sentromer terletak di tengah, membagi lengan kromosom menjadi dua lengan yang hampir sama panjang seperti huruf V.
http://desybio.files.wordpress.com/2010/03/bentuk22.jpg?w=300&h=170
Gb. Bentuk-bentuk kromosom

Istilah gen diperkenalkan pertama kali oleh W. Johannsen (1909). Gen adalah suatu unit keturunan berupa segmen tertentu dari molekul DNA yang umumnya terletak dalam kromosom dan memperlihatkan ekspresinya berupa penampakan fisik (fenotip). Seorang ahli genetika dari Amerika bernama Thomas Hunt Morgan melakukan percobaan pada lalat buah (Drosophila melanogaster), mengemukakan bahwa faktor keturunan yang dinamakan gen tersimpan dalam kedudukan tertentu pada kromosom yang disebut lokus. Secara skematis, lokus merupakan simpul atau bulatan berderet yang jaraknya diukur dalam satuan milimorgan (mM). Kromosom mengandung ribuan gen. Pada manusia setidaknya terdapat 100.000 gen.

SUBSTANSI GENETIKA

http://situsbiologiindonesia.blogspot.com/2009/08/substansi-genetika-bagian-i.html

Jumat, 03 Agustus 2012

Laporan Praktikum tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. 

Disini dapat dilihat hasil Penelitian kami :
http://www.ziddu.com/download/20048317/PERTUMBUHANBIJIKACANGHIJAU.docx.html
http://www.ziddu.com/download/20048345/PERTUMBUHANJAGUNG.docx.html

PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN JAGUNG


PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP
PERTUMBUHAN JAGUNG

Materi Dasar                      : Ekosistem terdiri dari komponen bioik dan abiotik. Setiap komponen saling berinteraksi sehingga menimbulkan saling ketergantungan. Interaksi itu bisa terjadi antara komponen biotik dan biotik, biotik dan abiotik maupun abiotik dan abiotik.
Tujuan                                 : Membuktikan adanya interaksi antara komponen dalam ekosistem
Rumusan masalah           : 1. Bagaimana perbedaan pertumbuhan jagung di tempat terang dan gelap ?
2. Apa yang mempengaruhi pertumbuhan jagung ?
Alat dan Bahan                 : - 2 pot
- 10 biji jagung
- Tanah yang gembur

Sebelum melakukan eksperimen, coba tentukan terlebih dahulu :
1.    Bagaimana rumusan masalahnya ?
2.    Tentukan : a. variebel bebas                                                 : cahaya atau yang menjadi sebab terjadinya variabel terikat
b. variabel terikat                                 : pertumbuhan tinggi tanaman
c. variabel terkontrol/terkendali   : tanah, air, pupuk, dll
3.  Bagaimana rumusan hipotesisnya ?  
Ø  Banyaknya cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan jagung


PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU


PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

Tujuan :
·         Untuk membandingkan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat yang berbeda (tempat terang dan tempat gelap).

Latar Belakang Teori :
                Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
                Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
                Biji dapat berkecambah karena didalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
                Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang meberitahu benih bahwa ia telah menembuh tanah. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji tersebut bertingkah laku seolah-olah ia masih tetap terkubur dengan cara mengecambahkan biji dalam kegelapan. Dari keadaan terserbut, kami termotivasi untuk melakuakan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat berbeda, yaitu ditempat gelap dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor, seperti yang telah disebutkan pada kalimat sebelumnya. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.